Book Appointment Now

Lemari Asam: Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Bagian, Jenis, dan Cara Menggunakan Lemari Asam
Jika Anda pernah berkunjung atau bekerja di laboratorium, Anda mungkin memperhatikan lemari besar dengan bukaan kaca dan pipa ventilasi. Lemari tersebut disebut lemari asam, “ruang asam”, “lab hood”, dan nama lainnya yakni “fume hood”.
Mari kenali alat satu ini lebih dalam mulai dari pengertian, fungsi, prinsip dan cara kerja, bagian, jenis, serta cara menggunakan lemari asam.
Pengertian Lemari Asam

Lemari asam adalah perangkat penting yang harus ada di laboratorium, terutama di tempat yang sering melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya. Alat ini sudah ada sejak tahun 1900-an[1], dan terus digunakan hingga sekarang di berbagai industri, mulai dari industri farmasi, makanan dan minuman, hingga laboratorium forensik.
Sekilas, alat ini mempunyai tampilan yang mirip kabinet atau lemari biasa. Namun, fungsinya jauh lebih penting.
Lemari asam berperan dalam mencegah paparan langsung dan penyebaran zat beracun melalui aliran udara. Alat ini memiliki mekanisme ventilasi yang dapat mengisap dan mengontrol aliran udara sehingga uap, gas, debu, atau asap yang muncul dari reaksi bahan kimia tidak terhirup oleh orang di sekitarnya.
Selain itu, lemari asam juga memiliki desain area kerja semi-tertutup. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari percikan, ledakan, atau tumpahan zat kimia yang mungkin terjadi saat proses eksperimen.
Fungsi Lemari Asam Laboratorium

Jadi, apa saja fungsi lemari asam di dalam laboratorium? Berikut beberapa di antaranya:
- Mengendalikan paparan kontaminan yang bercampur dengan udara.
- Melindungi lingkungan kerja dari kontaminasi.
- Memastikan keamanan pengguna selama melakukan eksperimen.
- Meningkatkan efisiensi eksperimen.
- Membuang panas dan bau tidak sedap di laboratorium.
Prinsip Kerja Lemari Asam

Pada dasarnya, prinsip kerja dari lemari asam adalah mengisap, mengontrol, dan menyalurkan udara dengan terkontrol untuk meminimalkan kontaminasi melalui udara.
Tapi, agar lebih mudah memahami fungsinya, Anda bisa membayangkannya sebagai perpaduan antara saluran exhaust dengan cerobong asap. Dikutip dari princeton university, begini cara penggunaannya:
Menarik Udara dari Luar
Untuk mengoperasikan lemari asam, pertama-tama Anda perlu menyalakan kipas exhaust terlebih dulu.
Setelah dinyalakan, exhaust akan menarik udara dari sekitar lemari asam, kemudian mengalirkannya ke area kerja. Dengan demikian, udara dari area kerja akan tetap berada di dalam, alih-alih menyebar ke ruangan.
Mengatur Sirkulasi Udara di Dalam
Lemari asam memiliki mekanisme khusus untuk mengatur dan mengarahkan aliran udara. Anda bisa menyesuaikannya untuk menghindari penumpukannya kontaminan di area kerja dan mengarahkan udara langsung ke saluran pembuangan.
Penyaringan dan Pelepasan Udara
Terakhir, udara yang terkontaminasi kemudian dilepaskan secara terkontrol melalui saluran ventilasi. Bergantung pada jenisnya, lemari asam bisa langsung membuang udara ke luar gedung atau menyaring dan mengembalikan udara yang sudah dimurnikan kembali ke ruangan.
Bagian-Bagian Lemari Asam

Untuk lebih memahami cara kerja lemari asam, Anda perlu mengetahui komponen-komponen di dalamnya. Berikut penjelasannya:
- Enclosure: Penutup area kerja, atau bagian atas area kerja.
- Hood Monitor: Pusat kontrol aliran udara pada lemari asam. Komponen ini berfungsi untuk menunjukkan kecepatan aliran udara serta memberi peringatan jika aliran udara tidak sesuai standar.
- Auxiliary Air Plenum: Ruang kosong di antara baffle dan liner, umumnya memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Tidak semua lemari asam memiliki bagian ini.
- Bypass Grille: Terali atau kisi-kisi yang terletak di atas sash. Komponen ini membantu proses sirkulasi udara di dalam lemari asam serta menjaga volume udara yang ditarik oleh exhaust.
- Sash: Bukaan atau jendela geser yang berfungsi sebagai pembatas antara pengguna dan area kerja. Bukaan ini umumnya terbuat dari kaca tempered.
- Work Surface: Area kerja berupa bidang datar di dalam lemari tepat eksperimen dilakukan. Area ini umumnya terbuat dari bahan seperti resin atau baja tahan karat, yang memiliki kualitas tahan gores, tahan panas, dan tahan kimia.
- Airfoil sill: Celah memanjang yang terletak di bagian bawah atau samping bukaan sash. Komponen ini berfungsi untuk mengarahkan aliran udara ke dalam lemari asam dan mengurangi ketidakstabilan aliran udara (turbulensi).
- Baffle: Penyekat berbentuk panel yang terletak di bagian belakang lemari. Komponen ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara agar tersebar merata di dalam lemari.
- Light: Lampu untuk memberi penerangan pada area kerja. Umumnya berupa lampu LED atau fluoresen.
- Storage Cabinet: Ruang penyimpanan bahan kimia atau peralatan laboratorium.
- Exhaust Collar: Celah untuk memasukkan atau mengeluarkan udara dari dalam lemari asam. Komponen ini umumnya hanya ada di lemari asam berpipa (Ducted Fume Hood).
- Slots: Celah kecil di bagian atas, belakang, atau samping lemari asap yang berfungsi untuk mengarahkan aliran udara agar merata ke seluruh area kerja.
- Liner: Dinding di bagian belakang lemari asam.
- Services: Pengatur fitur-fitur tambahan yang terpasang pada lemari asam, seperti keran, saklar, dan saluran gas.
Jenis-Jenis Lemari Asam

Terdapat dua jenis lemari asam yang umum digunakan di pasaran. Pada dasarnya, keduanya memiliki cara kerja yang serupa. Namun, yang membedakan adalah metode pelepasan udaranya. Berikut detailnya:
Ducted Fume Hood
Ducted fume hood atau lemari asam berpipa merupakan jenis lemari asam yang mengalirkan udara dari dalam area kerja ke luar gedung melalui pipa ventilasi. Biasanya, lemari asam jenis ini ideal untuk laboratorium yang menggunakan zat yang beracun atau reaktif, seperti zat asam, klorin, atau benzena.
Agar zat toksik tidak mencemari lingkungan, lemari asam satu ini kerap dilengkapi dengan pipa yang tinggi serta filter. Berikut kelebihan dan kekurangan ducted fume hood.
Ductless Fume Hood
Alih-alih melepas udara ke luar ruangan, lemari asam jenis ini menyaring udara yang sudah terkontaminasi dan mengembalikannya lagi ke ruangan. Maka dari itu, ductless fume hood umumnya memiliki filter di bagian dalamnya.
Lemari asam tanpa pipa lebih ideal untuk melepas kontaminan dari bahan kimia yang tidak berbahaya, seperti alkohol atau zat pewarna. Kelebihan dan kekurangannya adalah:
Meski terkesan sederhana, manfaat lemari asam di laboratorium tidak main-main. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memilih lemari asam yang benar-benar aman, guna menjamin kesehatan dan keselamatan penggunanya.
Cara Menggunakan Lemari Asam

Dengan fungsinya yang vital, penting bagi Anda untuk memahami langkah-langkah penggunaan lemari asam dengan benar. Begini caranya:
- Periksa kondisi alat sebelum memulai eksperimen. Pastikan alat dalam keadaan bersih dan seluruh komponennya, seperti exhaust dan filter, bekerja dengan baik.
- Atur ketinggian bukaan. Hal ini penting dilakukan di awal agar bukaan tidak terbuka lebar dan meningkatkan risiko kontaminasi.
- Letakkan peralatan dan produk yang akan digunakan untuk eksperimen. Pastikan menempatkan bahan kimia dan peralatan setidaknya 15 cm dari tepi dalam lemari untuk aliran udara yang optimal.
- Mulai bereksperimen. Anda bisa memulai eksperimen di dalam area kerja lemari asam.
- Matikan dan bersihkan alat setelah selesai digunakan.
Jasa Pembuatan Lemari Asam
Untuk membuat lemari asam custom berstandar tinggi dengan harga terjangkau, kami furniturelaboratorium.com merupakan perusahaan jasa pembuatan lemari asam berkualitas dan terpercaya.
Mari ambil jatah konsultasi gratis di nomor telpon maupun whatsapp sekarang juga, dan dapatkan harga terbaik untuk kebutuhan laboratorium Anda!


